Deburan ombak pantai parang tritis seakan
memecah kesunyian hati satrio. Ombak datang bergulung-gulung berhempasan di
jurang jurang teping pantai , panas terik matahari tiada ia hiraukan , satrio
terus saja berjalan menyusuritepi pantai, sejenak ia berhenti lalu menuliskan
sebuah nama “ Wahyuni “ tetapi belum sempat tulisan itu selesai ditulisnya
ombak pantai menghapusnya kembali . Dipantai inilah satrio dan wahyuni mengikat
janji. Tetapi manusia hanya berencana Tuhan yang menentukan. Hidup mati, jodoh
rezeki semua yang mengatur Allah. Dua tahun satrio membina cinta dengan
wahyuni. Tetapi ketika hubungan itu sudah tahap serius.hubungan tersebut
kandas. Dan yang tidak bisa diterima kenyataannya adalah ketika hari
perningkahan sudah ditentukan undangan sudah disebarkan . tanpa alasan yang
jelas wahyuni memutuskannya. Dan membatalkan semuannya Hari beranjak sore
satriopun dengan motornya meninggalkan pantai parang tritis .sementara itu
dilain tempat tepatnya di jalan depok sleman jogyakarta seorang gadis manis. Cantik
dengan jilbab coklat tampak buru-buru berjalan menuju ruas jalan utama tidak
lama iya menunggu bus yang lewat menuju jalan jogya solo….lama iya menunggu bus
jurusan solo di halte kampus komputer di condong catur. Karena ia tidak sabar
ia mencoba untuk berjalan semampunya sambil menanti bus yang lewat….sementara
itu satrio yang meninggalkan parang tritis sampailah ke kota jogyakara. Dalam
mengendahari kendaraan bermotor satri terus membayangkan hari hari indah
bersama luka hatinya Kenangan yang tak pernah tergantikan. Tapi mimpi tak
selamanya jadi kenyataan, keinginan tak selamanya bisa terwujud, dan khayalan
tak selamanya sesuai harapan. harus satrio kubur sendiri dalam-dalam. Saat itu
satrio hanya bisa menangis dan larut dalam kesedihan. harus bangkit, harus
menerima dan siap menghadapi kenyataan terburuk sekalipun. Mungkin itu adalah
konsekwensinya orang bercinta. Kata kata itu terus menasehati satrio. Tapi
disaat lamunan-lamunan itu tanpa sadar satrio goyah dalam mengendahari motornya
dan tiba-tiba citttt…citttt brakkkkkkkkkkkk……suara rem motor satrio hampir mau
menabrak seorang cewek cantik berjilbab coklat yang melintas. Untung satrio
sekuat tenaga bisa menjaga keseimbangan motornya, hanya menabrak pembatas jalan
“woi ,kalau jalan tu, lihat- lihat, makanya jilbabnya itu di buka biar denger
kalau ada suara motor! Dasar cewek!!!” bentak satrio pada cewek itu “ Maaf mas,
sekali lagi maaf, mas gak terjadi apa-apakan?” kata cewek berjilbab itu “
Maaf-maaf ! untung gak terjadi apa-apa kalau sampai jatuh, Emang kamu mau
menganti motor saya” kata satrio “ Sekali lagi saya minta maaf mas !”
permintaan maaf tulus ikhlas gadis berjilbab itu, sambil mengulurkan tangan
meminta maaf pada satrio. Tetapi satrio malah menepis tangan cewek itu yang
meminta maaf “ Sudah-sudah! Semua orang jadi lihatin kita, lain kali kalau
menyebrang lihat-lihat., masak kamu kalau ama nenek-nenek, kamukan masih muda,
pendengeran dan penglihatan masih normal “ ejek satrio Lalu satrio meninggalkan
cewek yang hampir di tabraknya. “ Ya Allah berilah kesabaran pada hambamu ini.
Dan selamatkan orang yang mau menabrak saya, Amin “ ucap cewek tersebut Belum
ada lima puluh meter satrio menghetikan motornya ia berguman dalam hatinya “
lho yang seharusnya marahkan cewek tadi, kenapa saya yang jadi marah-marah,
yang salahkan saya! Ah masa bodoh!!!” satrio melaju dengan motornya menerobos
macetnya jalanan jogyakarta menuju arah solo Setelah beberapa menit naik bus.
Gadis berjilbab itupun sampailah pada tempat yang di tuju yaitu rumah singgah
anak jalanan yang berada di jalan jogya-solo Tampak anak-anak jalanan sudah
menunggu di tempat tersebut “ asalamu allaikum semua “ sapa gadis berjilbab
yang baru datang “ waallaikum salam mbak azizah “ sapa mereka semua, rupanya
gadis berjilbab tersebut bernama azizah “ mbak azizah kok lama banget datangnya
, kamikan mau ngamen lagi “ protes cewek yang paling besar dan kelihatan
tomboi..denagn memakai topi di balik dan kaos biru serta celana jean yang
dipotong diatas dengkul kaki “ Hani ! , maaf tadi mbak hampir ketabrak di depan
sana “ kata azizah, rupanya cewek yang agak tomboi bernama Hani “ tapi mbak
azizah tidak apa-apakan? “ tanya Hani “ Gak kok Hani , ya udah Adik adik mari
kita lanjutkan belajar kita kemarin “ perintah azizah Itulah rutinitas
sehari-hari azizah bersama anak-anak jalanan. Dengan ketulusan, keikhlasan
serta kekeluargaan azizah mengajari mereka membaca, menulis, serta baca tulis
Al Quran, mengaji serta sholat. Kegiatan ini sudah dilaksanakan sekitar satu
bulan. Dan anak-anak jalanan sedikit demi sedikit sudah lancar membaca menulis.
Serta latihan Iqro. Baca tulis Al Quran. Dan azizah pun sudah terbiasa dengan
sifat-sifat anak jalanan Sementara itu ditempat lain satrio bersama-sama
temannya sedang latihan untuk mengelar pentas kesenian bersama Musisi anak
terminal atau MUAT klaten “ satrio yang konsentrasi dong, fokus jangan
malu-maluin masak Cuma baca pidato aja gak bisa” kata yono pengamen yang
tubuhnya penuh tato “ Sip ! tapi maaf hari ini saya tidak ada mood, kalian
latihan aja terus, saya ke tempat anak-anak ya “ kata satrio “ sat-sat! kapan
sih kamu serius , ya udah kamu kesana dulu udah beberapa minggu kamu gak kesana
Akhirnya satripun meluncur denagn motornya membus keramain dan kepadatan
jalanan berapa jam kemudian dia samapai dirumah singgah anak jalanan yang
berada di jalan jogya solo. Mendengar suara motor anak-anak berlarian “ mas
satrio datang-mas satrio datang” kata mereka mereka langsung menyonsong
kedatangan satrio, satrio lansung mengendong Desy “ gimana desy kabarmu ,
baik-baik ajakan “ Tanya satrio “ iya baik , mas satrio kok jarang kesini udah
sebulan, gak saying sama kita-kita ya? “ kata Desy “ mas banyak urusan, maaf
jarang kesini, lihat kalian, mana mbak Hani?” Tanya satrio “ Mbak Hani ? mas
satrio datang !” panggil Desy Hani yang berada dalam rumah sedang ngobrol
bersama azizah keluar menemui satrio " Mbak Azizah " panggil Hani
pada Azizah lalu Hani menuju Azizah " Mbak Azizah kenalin mas Satrio ! ini
kakak kami" kata Hani pada Azizah Azizahpun mengulurkan tanggannya pada
Satrio " Azizah " kata Azizah " kamu lagi-kamu lagi, ngapain
kamu ada sini !!" bentak Satrio pada Azizah " maaf mas sekali lagi
saya minta maaf suah satu bulan ini saya mengajarin adik-adik ini di sini
!" kata Azizah " sekali saya lagi bilang kekamu, jangan pernah datang
kesini lagi " kata Satrio "Memang ada yang salah ya mas ?, maksud
saya kan baik ingin mengajari mereka !!!" jelas Azizah " jelas kamu
salah! orang-orang seperti kamu udah biasa janji-janji pada kami , katanya mau
memperjuangkan nasib anak jalanan, ujung-ujungnya cuma cari nama untuk pribadi,
partai , Lsm aja !" marah Satrio " Tapi mas....!!!" protes
Azizah belum sempat berkata apa-apa Satrio sudah memotongnya " tapi-tapi
apa? bukan kamu saja , mau LSM, mau partai mau siapa aja , cuma janji-janji saja,
sudah pergi ! pergi dari sini !!!!!" bentak Satrio " Hani dan kalian
semua , ngapain kalian belajar segala , memang dengan belajar kalian bisa
makan, Memang dengan belajar kalian dapat uang, di suruh kerja malah main-main
!" bentak Satrio " mbak Azizah sabar ya ! maafin mas Satrio ,
sekarang mbak Azizah pulang dulu , kapan-kapan kesini lagi! kata Hani pada
Azizah Azizah pun meninggalkan mereka , dipanggilnya tukang becak " pak ke
condong catur ya" kata Azizah pada tukang becak " baik non "
jawab tukang becak. lalu mengantarkan ketempat yang di minta Azizah. Sementara
di dalam rumah yang cukup megah , di garasi depan terdapat beberapa buah mobil,
di ruangan tamu orang tua Azizah sedang berada, ibu Azizah bekerja di depan
laptopnya sementara bapak Azizah membaca koran sambil minum teh hangat "
Ma coba baca ini berita koran ! gimana bisa maju pendidikan dinegara kita kalau
mau masuk sma saja biayanya tinggi banget, belum lagi di
universitas-universitas " kata bapak Azizah " iya pak! mama juga
prihatin melihat kondisi seperti ini. yang terpenting mutu dan kualitas
Pendidikan harus di jaga dan ditingkatkan, agar semua komponen bangsa bisa
nengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan semurah-murahnya" jawab ibu
Azizah " asalamu allaikum " suara Azizah dari luar rumah, setelah
masuk Azizah langsung memeluk ibunya yang bekerja pada laptopnya" "
ma sebel, sebel, bt , hari ini, bertemu dengan orang aneh, pokoknya gak enakin
hati orang itu" rengek Azizah pada mamanya " ngapain sih nak,
berantem lagi ama cowokmu" kata ibunya Azizah " ngak ma....!,
pokoknya ada cowok yang nyebelin, mukanya jelek, tampangnya sanggar, rambutnya
gondrong, mukanya jelek, patapan matanya liar, pakai tato, pakai anting-anting,
gak pernah senyum, pokoknya nyebelin itu orang !!!!" jeles Azizah pada
ibunya dengan nada emosi " waduh-waduh anak bapak! memangnya selama ini
papamu ini mengajarkan berteman pilih kasih ya, jangan lihat tampangnya tapi
lihat hatinya Azizah " nasehat bapaknya " bukan gitu pa ? habis dia
gak punya hati ! " kata Azizah " lho kok begitu sih nak ? ya udah
cerita sama mama ?" pinta ibu Azizah akhirnya Azizah berceita pada ibunya
tentang keinginannya memberi pendidikan pada anak-anak jalanan, tentang Satrio
yang menghalang-halangi niat tulus ikhlasnya " oh begitu , nah mama sebagai
orang tua mendukung apa yang kamu lakukan, jangan pantang menyerah, maju terus,
berbuat sedikit untuk orang banyak lebih mulia dari pada tidak berbuat sama
sekali !" pesan ibu Azizah pada Azizah yang mendukung keinginan mulia
Azizah ......................................................................................
siang itu Satrio datang keterminal tanpa mengunakan motor balapnya , ia naik
bus keterminal giwangan jogyakarta, Satrio duduk paling belakang , pengamen
silih berganti naik ke bus yang ditumpangi Satrio, tepat di pertigaan maguwo ,
dua gadis yaitu Azizah dan temannya naik kedalam bus yang di tumpangi Satrio,
lalu duduk di kursi kosong. tak berapa lama di bawah jembatan terminal janti
jogyakarta 3 orang pengamen masuk denagn membawa alat ngamenya , dua orang yang
memainkan alat musik dan satu orang lainnya sebagai penyanyi setelah beberapa
buah lagu di dendangkan. seorang pengamen yang bertubuh penuh tato, gondrong
yang selesai bernyanyi meminta uang kepada para penumpang. dengan tangannya ia
meminta kepada penumpang, beberapa orang di paksanya , yang cowek di
colak-colek, akhirnya dengan terpaksa mereka memberi uang kepada mereka para
pengamen " permisi mbak! " kata pengamen tersebut pada Azizah dan
temanya, dengan terpaksa Azizah memberi uang seribu, karena cara mengamen dan
meminta uang pada penumpang tidak sopan Azizah malas memberinya, uang seribu di
ulurkan pada mereka " masak cuma seribu! " kata pengamen itu sambil
mencolek teman yang duduk di sebelah Azizah " gak ada mas ! " jawab
Azizah " ya udah kalau begitu hp ini saja !!!!!!!!" sambil merampas
hp yang di pegang Azizah, pengamen tersebut langsung lari turun dari pintu
belakang, sementara dua temannya meloncat dari pintu depan " tolong
...tolong.....!!!!!!!" teriak Azizah Satrio yang sudah tahu gerak gerik
pengamen tersebut langsung meloncat dari bus yang bejalan pelan karena Azizah
berteriak, Satrio tanpa basa-basi langsung menghajar ketiga pengamen tersebut,
seluruh penumpang dalam bus berdiri dan melihat keluar apa yang terjadi "
pak berhenti dulu !!" pinta Azizah bus pun berhenti , di jalan Satrio
terus menghajar mereka. tetapi dari belakang seorang pengamen mau memukulkan
gitar kearah kepala Satrio, dari jendela bus Azizah berteriak " Satrio
awas belakang !!!!!!!!" teiak Azizah dengan secepat kilat Satrio mampu
menghidar, tak beberapa lama orang-orang dalam bus ikut membantu Satrio,
beberapa saat kemudian ketiga pengamen tersebut berhasil di lumpuhkan "
maaf kepada penumpang semua, gara-gara ulah oknum pengamen perjalanan bapak-bapak,
ibu-ibu terganggu " kata Satrio " terima kasih ya mas ! "kata
kondektur " sekarang kalian bertiga minta maaf kepada kedua kedua cewek
itu, gara-gara ulah kalian nama pengamen tercemar , udah cepat minta maaf , mau
saya tonjok lagi !!!!" bentak Satrio sambil mengepalkan tinjunya akhirnya
ketiga pengamen tersebut minta maaf kepada Azizah dan penumpang lainnya,
setelah semua selesai bus pun melanjutkan perjalanan menuju terminal giwangan
jogyakarta " maaf ya mbak atas perbuatan teman teman pengamen tadi !"
uluran tangan Satrio pada Azizah sambil menyerahkan hp yang di rampas oleh
pengamen tadi " tidak apa-apa mas. Terima kasih banget atas pertolongan
mas nya !" Azizah menyambut uluran tangan satrio Satrio kembali duduk di
tempat duduknya semula " Mia tahu gak, kamu orang yang aku ceritakan
kemarin kekamu, yang aku bilang gak punya hati, yang tampangnya sangat, mukanya
gak enak di pandang, gak pernah senyum ? " tanya Azizah pada Mia temanya
" iya, iya aku ingat kamu pernah ceita kemarin , emangnya siapa?"
tanya balik Mia " ya itu dia orangnya , namanya Satrio !" jawab
Azizah sambil keduanya melirik kepada Satrio yang duduk di belakang "
hahahhahha, dia !!!!!. siapa bilang di tampangnya preman, gak punya hati, dia
kalau di lihat-lihat ganteng, manis senyumnya, baik, dan jagoan !" jawab
Mia sambil teruk melirik pada satrio " baik, jagoan, ganteng dari hongkong
!!!!!. udah -udah kita siap-siap turun ! jawab ketus Azizah pada Mia yang
memuji satrio akhirnya azizah dan Mia temannya durun dari bus yang di tumpanginya
di permpatan giwangan kearah wonosari Satrio yang duduk di belakang ikut
berdiri tidak jauh dari tempat tersebut Satrio turun dan membuntuti dari arah
belakang Azizah dan Mia melangkah tepat pada arah rumah singgah anak jalan yang
terletak di jalan wonosari Azizah memberhentikan langkahnya " Asalamu
allaikum Hani " Sapa salam Azizah pada Hani yang sudah menunggunya "
Waalaikum salam, mbak Azizah " jawab Hani " Hani, kenalin ini teman
mbak Azizah namanya Mia ! Azizah memperkenalkan Mia pada Hani "Gimana
anak-anak yang di jalan jogya -solo Han?" tanya Azizah pada Hani "
mereka baik-baik , mereka rindu semua pada mbak Azizah, mereka pingin banget
belajar lagi" jelas Hani pada Azizah " iya mbak juga kangen pada
mereka terutama pada Desi!, tapi gimana lagi itu Satrio, tapi mbak janji demi
kalian , saya terus maju walau di halang-halangi Satrio, mbak tulus ikhlas
mengajari kalian , kalian mendukung mbak Azizah kan ?" kata Azizah dengan
semangat " mendukung banget mbak, kapan-kapn saya bujuk mas Satrio, Hani
janji mbak" kata Hani " Hani apa kamu yakin bisa meluluhkan hati
Satrio, Emang selama ini Satrio punya hati, udah gondrong, gak pernah senyum,
jengkelin lagi!!!!" kata Azizah geram Satrio yang mendengar jelas
percakapan mereka, mengepalkan tangannya, tapi tak lama mengacak-acak rambut
gondrongnya, lalu bibirnya tersenyum sendiri, Rupanya dia menyadari dirinya
selama ini , bener apa yang dikatakan azizah. " Hani yakin kok mbak! mas
Satrio bisa luluh, dia sebenarnya baik!, gak tahu tu kenapa orang itu ! pusing
mbak nguus mas satrio" kata Hani " iya sih dia kadang baik, gak jelas
tu orang ! kata Azizah Satrio mengelus dada perasaannya senang,,,lalu ia pergi
dari tempat itu " Hani, Mia, yuk kita keruangan belakang anak-anak udah
menunggu dari tadi untuk belajar " ajak Azizah " ayuk mbak" kata
Hani. dan merekapun bergegas melakukan aktifitasnya siang itu Azizah dan Mia
mengajari anak-anak jalanan yang berada di jalan wonosari-jogyakarta, belajar
membaca dan menulis , hari demi hari dilalui untuk mengajari mereka berbagai macam
pelajaran seminggu kemudian
...................................................................................................................
Siang itu Satrio mampir di rumah singgah anak jalanan di jalan solo-jogyakarta
" Desy kenapa kamu tidak makan, oleh-oleh yang dibawa mas Satrio !"
bujuk Hani pada Desy gadis kecil itu " Desy cepat makan dong , mas kan
jauh-jauh datang untuk melihat kalian disini, mas sayang kalian ! " bujuk
satrio pada Desy yang murung. " Gak mau, mas Satrio jahat" rengek
Desy " lho kok jahat , Emang kenapa mas Satrio kok Desy bilang
jahat?" tanya Satrio " Mas Satrio jahat sama mbak Azizah, saya mau
belajar sama mbak Azizah mas Satrio melarang . mas Satrio jahat, jahat!!!!!! ”
kata Desy " Sini-sini, siapa bilang mas Satrio gak boleh kamu belajar,
boleh kok kamu, mbak Hani dan lainnya, belajar ! ya udah makan dulu ya?"
bujuk Satrio " Benar mas Satrio , gak bohong kan?" tanya Desy "
Iya, Iya , memang kalau kamu belajar mau jadi apa? " tanya satrio pada Desy
yang sudah mau makan setelah di bujuk satrio " jadi dokter " jawab
Desy polos, dengan keluguannya " Memang mbak Azizah bilang begitu, kalau
belajar bisa jadi dokter?" tanya Satrio "iya , saya mau jadi dokter,
Mas Anto mau jadi polisi, mbak Nanung mau jadi guru, mbak Hani mau jadi apa
ya?..oh jadi polwan !" jawab Desy dengan lucunya lalu setelah Desy mau
makan dan tampak ceria lagi Satrio meninggalkan dan menuju Ke Hani yang
termenung " Bu Polwan, kok gak makan!" ledek Satrio sambil hormat
pada Hani " kan mas Satrio meledek! jangan begitu mas, walau kami
tinggalnya di kolong-kolong jembatan, di rumah singgah di panti asuhan, makan,
pakai baju seadanya tapi pendidikan perlu mas, buat kami! jelas Hani "
Siap bu polwan, Hani siapa yang meledek kamu, mas setuju kok sama kalian , kamu
boleh belajar lagi ! kata Satrio " Bener mas !" sahut Hani langsung
memeluk satrio " Siap bu polwan!!! " ledek Satrio lagi dengan sikap
hormat "Mas Satrio, Hani perhatiin dari kemarin kok ada yang berubah,
sekarang kok suka senyum, lagi jatuh cinta ya ? tanya Hani " jatuh cinta,
jatuh cinta Anak kecil tahu apa tentang cinta ! udah-udah dimana alamat
Azizah?" tanya Satrio pada Hani lalu Hanipun mencari alamat yang di beri
Azizah pada Hani lalu Satrio memacu motornya ke alamat yang tertera di tulisan
Hani pemberian Azizah
---------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu di tempat Azizah , Azizah dan seorang pemuda sedang duduk di
teras rumahnya , sementara ibu Azizah sedang bermain dengan anak dan kerabatnya
di halaman samping rumah sementara bapak Azizah sedang membersihkan lukisan dan
beberapa buah wayang kulit " Azizah, beberapa minggu ini kamu kelihatan
sibuk , tidak bisa di hubungi, HP Gak pernah aktif, facebook gak pernah online
dirumah gak pernah ada, kemana sih ?" tanya pemuda tersebut pada Azizah
" Maaf Bram! saya kejogya sini memang untuk penelitian, dan terjun
langsung ke masyarakat menyumbangkan ilmu yang di dapat di bangku kuliah, bukan
untuk rekreasi atau main-main , jadi maaf! " jelas Azizah " tapi !!!,
pasti ada waktu untuk kita jalan seperti dulu, menikmati suasana jogya?"
kata Bram, nama pemuda tersebut Bram Pramudia anak pengusaha yang kaya di jogya
beberapa saat kemudian suara Motor meraung-raung memasuki perkarangan rumah
Azizah. seorang pemuda gondrong dengan pakaian urakan, gak rapi turun dari
motornya, dia Satrio yang mencari Azizah, agar Azizah bisa mengajar anak
jalanan terutama Desy dan Hani kembali " Asallamu allaikum wr wb, kulon
nuwun bapak ibu, apa ini bener rumah Azizah ?" tanya Satrio pada bapak
Azizah " bener nak! ada yang bisa di bantu!" tanya balik bapak Azizah
" iya pak , mau ketemu mbak Azizah, ada perlu sedikit pak" jawab
Satrio " silakan duduk dulu! , maaaaa! ini ada temannya Azizah mau cari
Azizah !" pangil bapak Azizah pada ibunya Azizah sesaat ibu Azizah menuju
pada Satrio, Satrio menganggukkan kepalanya memberi hormat, tetapi ketika
melihat tatapan seorang ibu yang berjilbab di depannya, Satrio
menginggat-ngingat sesuatu. " waduh siapa ya ibu ini, kayaknya pernah
kenal, tapi siapa, dimana? ,siapa?, waktu ngamen tau apa ? " pertanyaan
itu dalam hati Satrio ibu Azizah yang melihat Satrio pun seakan menginggat
suatu, tapi sesaat kemudian. tidak begitu lama ibu Azizah mempersilakan Satrio
duduk dulu! Ya mas, itu mbak Azizahnya sedang ngobrol ama temannya, gabung aja,
atau saya pangilkan!!" kata ibu Azizah "gak usah bu, biar saya
menunggu saja di sini! kata Satrio sesekali Satrio menoleh pada Azizah yang
duduk mesra dengan temanya di halaman samping rumahnya, ada perasaan cemburu
tapi, langsung di buang jauh-jauh perasaan itu lalu ia ikut melihat-lihat bapak
Azizah membersihkan wayang dan lukisan " siapa nama mas ini, teman
kampusnya ya mas !" tanya orang tua Azizah " nama saya Satrio pak!
bukan pak, gak kuliah kok saya !" jawab satrio " satrio wah namanya
bagus banget, kerja dimana mas ?" tanya orang tua azizah " kerja jadi
seniman jalanan pak !" kata Satrio jujur " gak apa apa mas yang
penting kita syukuri apa yang bisa kita lakukan, senang dengan wayang gak nak
Satrio ?" tanya ayah Azizah " alhamdlilah senang pak, tahu sedikit
tentang wayang " Jawab Satrio " wah bagus banget itu!, tahu tentang
gatut koco ini mas ?" tanya bapak Azizah " tahu, sedikit aja pak,
gatot kaca adalah penengah pandawa, dia Satrio yang kuat , otot kawat balung wesi,
tampangnya sanggar tapi dia pembela kebenenaran, dia bertapa di kawah candra
dimuka , walau dia di goda seribu bidadari ia tidak goyah imannya sebelum mampu
menuntaskan mencari ilmu kesucian jiwanya pak!' wah bagus banget, pinter
banget, jarang pemuda sekarang yang mau melestarikan kesenian tradisional,
remaja sekarang kalau di tanya wayang dan kesenian mana ada yang tahu tapi
kalau di tanya facebook, musik. film ngerti semua” kata bapak Azizah " iya
pak, tapi saya cuma tahu sedikit aja. falsapah yang bisa di ambil yaitu walau
kita mempunyai wajah yang menyeramkan, tetapi sebisa mungkin kita berbuat
kebenaran, berbuat kebaikan untuk sesama dan sebagai pemuda harus bisa seperti
gatot kaca dalam menuntut ilmu, sebelum lulus D3 atau S1 atau menguasai ilmu
yang bisa di banggakan jangan putus di tengah jalan. apa lagi gagal gara-gara
di goda seorang wanita, seperti saya pak gagal wakakakakak!" kata satrio ,
dan mereka tertawa. bapak Azizah pun tertawa lepas. ibu Azizah yang membawa air
untuk Satrio geleng-geleng kepala. Azizah dan Bram pun ikut menoleh pada Satrio
dan bapaknya AsÃas " lho ko mas Satrio ada disini, tetawa-tawa pada bapak
dan ibuku, kok dia bisa kenal, kok bapak bisa-bisanya tertawa sih, kalau dengan
teman-teman cowokku saja lebih-lebih pada Bram acuh, tapi pada Satrio kok akrab
banget" Azizah bertanya dalam hatinya " Azizah waktu udah sore
banget, saya permisi dulu. ya udah kalau kamu gak sibuk kita jalan-jalan
menikmati suasana jogya seperti dulu ya?" kata Bram pada Azizah "
Iya, maaf ya Bram saat ini saya tidak bisa menemani kamu jalan-jalan , insya
allah kalau ada waktu !" jawab Azizah Bram dan Azizah menuju tempat dimana
bapak dan ibunya serta Satrio duduk. setelah itu Bram pamitan pada orang tuanya
Azizah, dengan sebuah mobil mewah Bram meninggalkan mereka " Azizah ini
ada Temanmu ?" kata ibu azizah " oh mas satrio, maaf ya mas lama
menunggu ada apa mas, yuk kita kesana !" tanya Azizah pada Satrio dan
mereka pun menuju teras rumah " ini, Azizah maaf sebelumnya menganggu, ada
yang kangen, anak-anak sudah kangen pingin belajar seperti dulu pada Azizah,
apakah Azizah mau kembali mengajar mereka " tanya Satrio " Insya
Allah, saya ikhlas tulus mas, tapi bukannya dulu Mas satrio melarang saya untuk
mengajar mereka ?" kata Azizah " Maafin sikap kasar saya dulu pada
dirimu, dan ketidak tahuan diriku atas semua tulus ikhlas kamu pada anak-anak,
saya dukung kamu, saya senang banget kalau kamu mau kembali mengajar mereka
" jelas Satrio " Makasih ya mas, Kapan saya bisa langsung bertemu
mereka ?" tanya Azizah " O, iya kalau sekarang Azizah ada waktu
tidak, Desy udah beberapa hari ini murung terus, pingin ketemu kamu ?"
kata Satrio " O, iya sudah kalau gitu kita sekarang langsung kesana, tapi
mas Satrio tunggu bentar saya ganti pakaian, dan siap-siap ya ?" "
Oke!!" akhirnya mereka sepakat hari itu ingin menemui anak-anak jalanan,
Azizah pun berganti baju, dan siap-siap. setelah beberapa saat Satrio menunggu.
mereka pun berpamitan pada kedua orang tua Azizah " ma, pa saya dan mas
Satrio, pergi ke rumah singah anak jalanan dulu ya " kata Azizah pada
kedua orang tuanya " iya nak, hati-hati ya di jalan " kata ibunya
Azizah " pak bu, kami pulang dulu, maaf Azizah saya ajak ketempat kami
dulu ?" kata Satrio pada bapak ibu Azizah sambil mencium tangan mereka pun
berpamitan " iya , nak Satrio, hati hati di jalan !" kata ibu Azizah
" mas Satrio sering-sering main kesini ya, biar bapak ada teman
ngobrol-ngobrol tentang seni dan budaya?" kata bapak Azizah " Insya
Allah pak !" jawab Satrio " Asalamu allaikum !" kata Azizah dan
Satrio " Waallaikum salam " merekapun setelah berpamitan langsung
menuju kerumah singgah anak jalanan. dilaluinya jalanan yang ramai sore
itu.Satrio dan Azizah diam seribu bahasa terbawa perasaan masing-masing. Azizah
heran orang yang selama ini dalam bayangannya jahat, pemarah, egois,
menyebalkan, tetapi kok jadi baik, sementara satrio tidak menyangka bisa jalan
dengan seorang yang cantik baik hati " eh, ehm, Azizah tadi pacar kamu ya
? " kata Satrio, Membuka pembicaraan " kalau iya pacar saya kenapa,
kalau bukan kenapa memangnya ?" Azizah balik bertanya pada Satrio "
gak apa apa, cuma bertanya saja !!!!" kata Satrio " oh gitu, tapi
kalau Satrio mboncengkan saya, memang nanti gak ada yang marah ? kata Azizah
" ya gak ada, mana ada yang mau sama saya...tampang preman, gak pernah
senyum, suka marah-marah, gondrong !” jelas Satrio " iya juga ya, pasti
cewek gak ada yang mau ama kamu, habis kamu gak pernah senyum sih, hahahahah
,bercanda-canda !" kata azizah sambil menepuk pundak satrio " Azizah
sudah makan belum. kita mampir makan dulu ya ?" ajak Satrio " Oke
deh. aku ikut aja " kata Azizah akhirnya Satrio berhenti di warung
Angkringan , warung yang biasa selama ini dia biasa makan, Azizah heran, selama
ini dia makan di rumah makan mahal, atau lestoran sekarang di ajak Satrio makan
di warung dengan tenda seadanya, di atas gerobak dengan lampu seadanya "
Azizah kita makan sepuasnya !" ajak Satrio " sat! ini tempat apa
?" tanya Azizah " ini tempat makan, kamu belum pernah makan sego
kucing kan ?" kata Satrio " gak mau-gak mau, ih itukan haram, masak
nasi dengan kucing, ih ngeri kamu aja yang makan !" kata Azizah, bapak
yang penjulanya pun ikut tertawa " Azizah, Sego kucing itu, nasi di
bungkus dengan lauk ikan bandeng, atau ikan teri, seperti ini ?" jelas
Satrio sambil menunjukan dan memperlihatkan pada Azizah " O, seperti ini.
Azizah mau dong, sate telur puyuhnya buat Azizah semua ya ?" kata Azizah
sambil menikmati makannya, memang benar selama ini Azizah baru kali ini makan
seperti ini dan sebebas ini. " beginilah kami, dan anak-anak Jalanan, Hani
dan lainya mereka makannya seperti ini aja, dua bungkus nasi seribuan kadang
dengan wedang jahe, gak seperti anak-anak orang kaya, makan di KFC, pizza, di
rumah-rumah makan mewah yang penting bersyukur saja . dalam menikmati
hidup" kata Satrio " iya sat, semua sama saja kok, yang penting kita
selalu bersyukur atas nikmat Allah! sat satenya aku lagi ya ?" kata
Azizah, memang benar selama ini kalau makan dengan Bram di tempat-tempat mewah,
dengan makanan yang mahal-mahal tempat yang di romatis, tapi Azizah tidak
menikmati suasana seperti dengan Satrio, makan seadanya " Azizah cukup,
jangan banyak-banyak ?" kata Satrio " Memangnya kenapa ?" tanya
Azizah Satrio tanpa dengan malu mengeluarkan uangnya dan beberapa uang recehan
dari saku celananya , " uangnya tidak cukup, wakakakaka !" kata
Satrio jujur " Gak apa apa , biar Azizah aja yang bayar !! ” setelah
mereka makan dan membugkus makanan untuk anak-anak jalanan mereka melanjutkan
perjalanan tidak beberapa lama Satrio dan Azizah sampai pada rumah singah anak
jalanan " Asalamu allaikum " kata Azizah " Waalaikum salam
" Hani dan Desy langsung memeluk Azizah " Mbak Azizah, kemana aja,
gimana kabarnya, kami sudah kangen dengan mbak Azizah ! " kata Hani "
kabar saya baik-baik aja , kabar kalian gimana, sini-sini Desy! mbak gendong
kamu, mbak udah kangen dengan kamu !” setelah Azizah bertemu mereka anak-anak
jalanan di rumah singgah solo, merekapun bersenda gurau, bercanda dan bermain
bersama, Azizah mulai besok berjanji akan mengajar mereka lagi waktupun sudah
hampir sholat magrib, Azizah kembali pulang dengan di antar satrio, jalanan
ramai banget lalu lalang kendaraan silih berganti, Satrio menembus kemacetan
jalanan, suara Azdan magrib berkumandang. " Satrio kita mampir di majid
depan ya !" kata Azizah " Iya !" kata Satrio lalu mereka menuju
masjid, Azizah masuk kedalam masjid sedang Satrio menunggu di parkiran
kendaraan. tidak lama setelah melakukan sholat magrib dan bercoba sebentar
Azizah menuju Satrio " Sat, kok kamu gak magrib, gak sholat " tanya
Azizah " Iya aku gak sholat, jarang aku sholat !" kata Satrio "
Tapi kamu Islam kan ?" tanya Azizah " Iya aku Islam !" kata
Satrio " Satrio Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-Hajj ayat 77 =
yang artinya wahai orang yang beriman! Rukuk dan sujudlah kamu, sembahlah
beribadahlah kepada tuhanmu dan berbuatlah kebaikan supaya kamu memperoleh
kemenangan " Nasehat Azizah pada Satrio " iya sih, tapi saya sudah
terlambat , apakah kamu mau mengajarin aku sholat !" tanya Satrio "
tidak ada kata terlambat, sebelum ajal menjemput kita, salah satu ciri dan
petanda yang menonjol bagi seorang muslim, ialah ibadah sholat " kata
Azizah " saya kadang malu Azizah orang setua saya belum bisa baca Al
Quran! " kata Satrio " Tidak ada kata malu dalam Islam, untuk berbuat
baik dan belajar Al Quran, kebetulan orang tuaku mewakafkan masjid, nanti saya
kenalkan pada ustad pengurusnya, atau boleh kok kamu belajar dengan saya,
dengan senang hati saya membagi ilmu pada kamu " kata Azizah " Makasih
ya Azizah !" kata Satrio " Iya , sama sama, iman dan islam saja belum
cukup untuk menunjukan sebagai seorang muslim , tanpa adanya pembuktian, tanpa
adanya kenyataan tentang kepatuhannya dengan fakta yang nyata.pembuktian
tersebut yang dinamakan ibadah sholat, yaitu pengabdian yang tulus ikhlas
kepada Allah SWT, dengan pikiran, perkataan dan perbuatan dengan hati dan jiwa
, dengan segala yang di miliki , sebagai ibadah seorang hambanya kepada
tuhannya . Allah rabbul Allamin !" kata Azizah setelah itu Azizah dan
satrio meneruskan pejalanannya, tetapi satrio tidak langsung kerumah Azizah
tetapi menuju Alun-alun kidul terletak di dekat kraton jogya " Sat, kita
mau ngapain ke sini ?" tanya Azizah " gak apa apa , kita jalan-jalan
sebentar yuk !" pinta Satrio, setelah mempakirkan motornya lalu berjalan
berputar Alun-alun kidul , memang tempat tersebut ramai banget malam harinya,
apa lagi mau bulan romadhon, pedagang-pedagan musiman banyak di dekat alun -
alun kidul " sering kesini ya Sat !" tanya Azizah " Gak begitu
sih, kalau lagi ada waktu aja, yuk kita kesana lihat-lihat ! ajak Satrio,
merekapun melihat lihat bedagang dan jasa seniman-seniman jogya, " Sat,
yuk kita suruh lukis , mas nya itu ?" ajak Azizah, menuju pada jasa
pelukis wajah " Boleh, boleh tapi gak cocok dong, putri cantik jelita di
tawan preman , hehehe ! kata Satrio Akhirnya bapak pelukis dengan tangannya
yang mahir melukis mereka berdua , tapi memang tidak cocok sama sekali ,
seorang putri yang angun berdampingan dengan seorang perampok yang kejam kalau
boleh di ibaratkan. " kita dipasang dimana ni ?" kata Azizah "
di rumah singgah aja ya !" kata Satrio merekapun berkeliling alun alun
kidul. tapi dari arah depan sebuah mobil mewah berhenti di dekat Satrio dan
Azizah, sosok pemuda langsung menghampiri Azizah. " Azizah jadi kamu gak
mau jalan sama saya, gara-gara Anak jalanan ini, kamu itu pantasnya dengan
saya, tidak sama dengan preman ini !!!" kata pemuda itu yang tak lain
adalah Bram, sambil menunjuk-nunjuk Satrio. " maaf saya tidak tahu kalau
Azizah adalah pacar kamu, lagian saya kesini juga tidak ngapa-ngapain, tidak
ada terlintas niat sedikit pun untuk menganggu pacar kamu ! " kata Satrio
" Bagus kalau kamu tahu, kamu gak pantas untuk Azizah, kamu seharusnya
tahu kamu itu siapa, Azizah itu siapa ?" kata Bram " Cukup Bram ,
Apa-apan sih kamu !" kata Azizah " kamu dan azizah itu jauh berbeda.
Azizah anak pendidikan, kamu anak jalanan, ia anak orang kaya, pemilik yayasan
universitas, juga rekto di jogya, sedang kamu siapa, tidur aja di bawah kolong
jembatan, ngaca dong-ngaca ?" ejek Bram pada Satrio " Cukup Bram ,
bukankah Allah tidak memandang jasad tubuh seseorang dan juga bukan karena
bentuk rupa seseorang melainkan perbuatannya , dan juga bukan karena dari segi
kuat atau lemahnya tubuh , bukan pula dari segi bentuk dan rupanya, dan bukan
dari segi keturunannya , pangkat dan harta yang dimilikinya akan tetapi dari
segi hati dan taqwanya kepada Allah dan dari segi banyak sedikitnya amal shaleh
yang diperbuatnya, terus ngapin kamu Bram ini urusanku ! pergi kamu dari sini
!" Brampun meninggalkan mereka ” maafin semua ucapan Bram ya Sat! ” kata
Azizah ” iya , gak apa-apa Bram gak salah kok, bener apa yang dikatakannya”
kata Satrio ” udah sat, gak usah kita bahas, yuk kita pulang, hari sudah malam
Merekapun meninggalkan Alun-alun kidul, menuju ke rumah Azizah. Semenjak itu
Satrio dan Azizah sering bertemu. Azizah mengajari anak-anak jalanan. Dan
kadang-kadang juga mengajari satrio sholat dan mengaji. Hari-hari indah di
lalui bersama, ada perasaan yang lain yang ada di hati Satrio tapi ia tidak
berani mengungkapkan. Ia selalu membuang perasaan itu, jauh-jauh. Tidak terasa
sedikit demi sedikit satrio sudah lumayan bisa baca tulis Al Quran. Selain
belajar pada Azizah . Satrio belajar di pondok pesantren di Mlangi. Dengan ketekunan
dan kesabarannya Satrio terus berusaha untuk tidak malu-malu bertanya tentang
Agama, Dalam mengenyam ilmu dunia satrio sudah gagal. Berati ilmu akherat
satrio harus memperbanyak untuk bekal hidupnya. Hari itu hari jumat , setelah
pulang jumaatan Satrio dan Azizah yang selesai mengajar anak-anak. Duduk-duduk
di halaman rumah singgah ” Azizah yuk ikut saya ?” ajak Satrio ” Kemana Sat!”
kata Azizah ” ikut saja saya yuk !” kata Satrio ” Iya tapi kemana dulu, kok gak
ada tujuan !” tanya Azizah ” ketempat orang yang pernah dekat di hatiku, dia
adalah pelita hatiku, orang yang selalu ada dalam hatiku !” kata Satrio ” kok
ngajak saya . Memang gak marah dianya, dia pacarmu ya, wah udah ada yang mau
ama kamu ya sekarang ?” ejek Azizah ” udah-udah yuk ikut aja !” ajak Satrio
karena di paksa terus Azizah pun ikut dengan Satrio Kendaraan motor yang mereka
tumpangi melaju menerobos jalanan jogyakarta kearah klaten .beberapa jam samapi
juga pada tempat yang di tuju. Dalam hati Azizah bertanya siapa wanita yang mau
di kenalin satrio padanya. Azizah binggung dah heran ketika motor memasuki Area
pemakaman. Tapi ia diam saja ” Azizah disini orang yang aku cintai !” kata
Satrio ” Maaf sat, saya gak tahu, dia pacarmu ya . ! ” tanya Azizah, Satrio
diam tidak menjawab , ia malah membersihkan rumput yang berada di Sekitar Nisan
lalu ia berdoa di sela-sela doanya iya meneteskan air matanya, Azizah heran
ternyata hati Satrio walau lama di jalanan tapi hatinya lembut, baru kali ini
Azizah melihat Satrio seperti itu, Satrio yang enjoy, Satrio yang urakan, yang
selalu ceria, yang tampang preman berubah 90 kali derajat. Setelah suasana
hening dan Azizah juga larut dan ikut berdoa. setelah selesai Satrio mengajak
Azizah berteduh di panas terik matahari. Azizah memberikan Tisu untuk membersihkan
sisa air mata Satrio yang menetes ” Azizah dia adalah adik kandungku , dia adik
satu-satunya diriku. Dia meninggal waktu SMA tabrakan., saat ini udah hampir 5
tahun. Makanya cuma saya satu-satunya harapan orang tua! ” jelas satrio ” Masya
Allah, yang sabar ya kamu Sat, hidup mati seseorang sudah aja yang mengatur.
semoga Allah memberi tempat yang terbaik yaitu Surga dan kamu serta keluargamu
di beri ketabahan !” nasehat Azizah ” Makasih ya Azizah !” kata Satrio ”
Sama-sama Sat! Dalam surat Al baqarah 155-156 Allah berfirman yang artinya dan
sesungguhnya kami akan memberi percobaan pada kamu, seperti ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan , berikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang apabila di timpa cobaan dan musibah, mereka berrkata”
sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadanya kami akan kembali ” ” Azizah
terus menasehati satrio ” iya makasih ya Azizah, makanya kenapa aku begitu
cinta banget ama anak-anak jalanan karena aku udah menganggap mereka sebagai
adik sendiri ” kata satrio ” iya sat sama-sama ” kata Azizah Setelah itu mereka
meninggalkan makam tersebut dan kembali ke jogya. detik, demi detik, waktu demi
waktu, hari demi hari rutinitas seperti sedia kala mereka lakukan , Azizah
mengajari anak-anak jalanan.. Di tempat lain Bram sedang duduk di teras
rumahnya yang megah dia tampak gusar, sesekali bangkit dari tempat duduknya.
Lalu berjalan mondar mandir tidak tahu apa yang di pikirkanya, Hp di meja di
depannya berbunyi berkali kali tapi Bram tidak memperdulikanya. Setelah
beberapa lama ia bangkit lalu dengan mobil mewahnya ia melaju menerobos
kemacetan jogya, sementara itu Satrio dan Azizah sedang tampak di sekitar
kawasan malioboro, terik matahari tiada mereka hiraukan, Satrio dan Azizah
rupanya baru selesai mencari buku-buku bekas di tempat buku bekas di jogya.
Yang sudah terkenal di kalangan mahasiswa dan anak sekolah, karena selain
harganya yang murah, edisi terbaru yang terjangkau. Juga banyak contoh-contoh
makalah atau skripsi yang di jual disana. Ketika sampai di depan pos jogya
Satrio dan Azizah berhenti pada penjual Es kelapa muda ” Pak! Es kelapa mudanya
dua ?” kata Satrio pada bapak penjual Es Kelapa muda ” Baik! Silakan duduk mas,
mbak !!” kata penjual, Satrio dan Azizah menikmati es kelapa muda, sesekali di
liriknya wajah manis Azizah, sesekali pula pandangan mereka beradu ” Eh, Mas
ada apa sih , kok lihatin Azizah terus, gak pernah lihat Azizah ya, udah-udah
malu saya !” kata Azizah, sambil tangannya menolehkan kepala Satrio, agar
menghadap kearah lain ” Maaf, habis kamu hari ini kelihatan cantik banget!”
kata satrio ” Makasih! Maaf saya tidak punya uang recehan. Oh gitu ya berarti
kemarin-kemarin Azizah gak cantikya, Mas satrio orang yang keseratus empat
belas yang bilang saya cantik, udah-udah jangan lebay dong, saya orang keberapa
yang mas gombalin, bilang cantik !” kata Azizah ” Ya udahlah, Yuk kita jalan
keMalioboro hari sudah sore !” kata Satrio Setelah membayar kepada bapak
pedagang Es kelapa muda Satrio dan Azizah berjalan kearah Malioboro, tetapi
baru beberapa langkah ditepi jalan seorang nenek kelihatan binggung untuk
menyebrang Azizah dan Satrio bergegas menghampiri nenek tersebut ” Mbah Ajeng
teng pundi ( nenek mau kemana ) ” tanya Satrio ” Aku arep nyebrang le ( aku mau
menyebrang ) ” kata nenek tersebut ” Nek ngoten monggo nderek kulo, kulo
sebrangke ( kalau begitu nenek ikut saya. saya sembrangkan nenek ) ” ajak
Satrio, akhirnya Satrio dan Azizah memegang tangan nenek lalu mereka berdua
menyebrangkan . akhirnya nenek tersebut di antar Satrio dan Azizah sampai
tempat menunggu Angkutan yang menuju ke Arah Godean jogya ” cah bagus simbah
matur nuwun yo, mudah-mudahan gusti Allah paring balesan. Di gampangke golek
rezeki, waras, urip bebojoan karo cah ayu iki. Iso ho langeng, rukun cepet duwe
momongan, lan tetep bekti marang wong tuo, simbah mulih sik yo, yen dolan
mampiro . ( anak baik, nenek terima kasih banyak , mudah-mudahan Allah
membalas. Di mudahkan cari rezeki, selalu sehat selamat .Kalian dalam membina
rumah tangga , langgeng , rukun , cepat dapat anak, saya pulang dulu kalau ke
godean mampir aja tempat saya ” kata nenek itu pada Satrio dan Azizah yang juga
tahu apa yang di omongkan nenek tersebut. Mencubit pinggang satrio. Setelah
nenek pergi satrio dan Azizah menuju Malioboro ” kenapa tadi kamu memcubit
saya, Azizah ” tanya Satrio ” Habis kamu, Amin-amin !” kata Azizah ” Lha gimana
, namanya doa orang tua, Amin semoga Allah mendengar doa hambanya1” kata Satrio
” Ye maunya kamu! , tapi yang penting dalam hidup ini selalu tanamkan, nilai
saling membantu sesama, karena berbuat baik sedikit saja untuk orang lain.
Orang lain pasti akan mendoakan yang baik untuk kita tetapi kita berbuat
kejelekan sedikit saja orang lain memberi sumpah serapah , dan doa-doa yang
jelek pula buat kita ” jelas Azizah ” Bener banget Azizah ! ” sahut Satrio ”
Dalam Surat Al-Maa’idah ayat 2 allah memperingatkan kita yang artinya dan
tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan Taqwa, dan jangan
tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan Bertaqwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah amat berat sisksaanya ” Nasehat Azizah pada satrio
tentang tolong menolong dalam surat AL Maa’idah ayat 2 ” Insyaallah kita
termasuk oang yang suka tolong menolong ya Azizah !” Kata Satrio ” Amin !”
jawab Azizah Setelah sampai Malioboro mereka melihat-lihat.dagangan sepanjang
jalan Malioboro Azizah membeli beberapa barang-barang Antik. Satrio
melihat-lihat Kaos, ketika melihat tulisan yang menarik diantara kaos-kaos yang
di pasang d ana satrio senyum-senyum ada tulisan kaos yang berbunyi, ORANG
MISKIN DILARANG SEKOLAH, GOLPUT JUGA MANUSIA, SUDAHKAN KITA MERDEKA, JOMLO,
CAHELEK. TAHANAN dll mereka pengrajin dan pembuat kaos yang kreatif-kreatif.
Dan sesuai perkembangan jaman peka dengan situasi dan kondisi saat ini. Setelah
agak lama mereka pun berniat untuk pulang merekapun jalan kembali karena motor
tempat parkir satrio agak jauh. Saat melewati depan kantor pos dilihanya Hani
dan beberapa Anak pengamen sedang duduk-duduk, Hani dengan pakain tomboy serta
topi yang di dalik kebelakang Asik memainkan gitar dan alat musiknya
sendiri-sendiri. Melihat Satrio datang dengan Azizah berlalu di hadapan mereka
Hani pun berteriak ” Suit-Suit ! Mesra terus !!!” ejek Hani ” Hani, ada disini
juga ?” tanya Azizah “ Iya mbak, kalau Pacaran lihat-lihat dong !” kata Hani
bercanda “ Ye! Siapa yang pacaran Han, tadi saya sama mas Satrio beli Buku , di
loakan,, dah mau magrib yuk pulang. Disaat mereka Asik ngobrol sambil bernyanyi
dua buah mobil terbuka dengan beberapa orang petugas Satpol pamong praja
berhenti tidak jauh dari tempat tersebut, Hani, dan anak-anak jalanan langsung
berhamburan menyelamatkan diri masing-masing, Satrio dan Azizah, walau Azizah
belum sempat menutupi keterkejutannya juga ikut berlarian, di gandengnya tangan
Azizah lalu lari berdampingan dengan Satrio secepat mungkin. Kegiatan tersebut
memang rutin di gelar apalagi Bulan romadhon dan HUT RI semakin dekat untuk
menertipkan keberadaan anak jalanan , gelandangan, dan para preman yang
berkeliaran. setelah di rasa aman dari kejaran para petugas pamong praja.
Azizah menghentikan larinya. “ Ah. Ah , ah capek banget , habis napas saya…!”
rengek Azizah “ Iya , maaf ya , aku telah merepotkan kamu, tapi gak apa-apakan
biar kamu olah raga, juga biar kamu tahu juga beinilah kami, mau cari uang
untuk makan saja harus rela berkejaran dengan betunas, tak jarana juga Hani
sering tangkap, didata terus masukin ke rumah sosial terus di keluarin,” kata
satrio “ iya gak apa-apa Sat, Yuk kita kemasjid takut terlambat sholat magrib”
Merekapun ke masjid Hari terus beranjak malam setelah itu mereka kembali
ketempat masing masing.. Sesampai di rumahnya satrio langsung mengantungkan
jaketnya lalu, berusaha untuk memejamkan matanya , tetapi bayangan Azizah kian
nyata. Seharian Satrio menghabiskan waktunya berdua dengan Azizah. Terlalu
banyak kisah yang indah untuk mereka. Malam kian larut. Karena kelelahan Satrio
terbuai mimpi-mimpi indah. Bersama Azizah. Seminggu kemudian. Pagi-pagi di
rumah Azizah. Bram dan Azizah sedang ngobrol di Teras rumah..beberapa Saat
Azizah masuk kedalam rumah. Dan terlihat keluar dengan berpakaian rapi dengan
Tas kecilnya lalu Bram dan Azizah menuju mobilnya Mobil Bram melunjur kearah
rumah makan di daerah jalan solo, rumah makan tersebut , adalah tempat paling
favorit buat Bram. Hp Bram berbunyi tapi iya malas menggangkatnya ” Bram Hp
kamu tu !” tanya Azizah “ Biar aja , Paling-paling anak buah Romo pingin
ngomongin tentang Bisnis !” jawab Bram “ oh gitu !” kata Azizah Azizah merasa
kurang nyaman. tidak seperti saat dengan Satrio bisa ngomong bebas,
bercanda-canda, “ Azizah, gimana pertanyaan ku dulu padamu apakah kamu sudah
tahu jawabannya !” tanya Bram “ Pertanyaan yang Mana ?” Kata Azizah “
Pertanyaan yang lalu, kita sudah lama berteman, orang tua kita juga sederajat, dan
mereka setuju kalau kita pacaran, apakah kamu mau menerima cintaku ?” kata Bram
“ semudah itukah kamu bilang cinta 1” kata Azizah “ Bukankah kita sudah akrab
jalan berdua mulai dari SMU !dan aku tahu kamu juga belum punya pacar ?” kata
Bram “ Maaf Bram , aku tidak bisa !!!!” kata Azizah “ gara gara anak preman itu
ya , dia tidak pantas Azizah, kebahagian apa yang bisa di berikan , sedang dia
untuk makan aja susah. !” kata Bram “ bukan karena siapa-siapa, karena ku sudah
berjanji pada kedua orang tuaku aku pingin Fokus kuliah dulu, Maaf banget ya !”
kata Azizah Mereka terdiam mobil Bram memasuki parkiran rumah makan. Lalu
mereka masuk ke tempat rumah makan tersebut. Sambil menunggu hidangan yang
disiapkan , Azizah permisi ke toilet Sesosok perempuan cantik, dengan pakaian
yang ketat. dan rok mini tergesa-gesa masuk ke rumah makan tersebut. Lalu
menghampiri Bram , Bram terkejut “ Bram , berapa ratus kali saya telpon kamu,
sms kamu , tapi tidak pernah kamu hiraukan ,aku ketempatmu tapi kamu tidak ada,
dan benar dugaanku kamu ada di sini, ?” kata cewek tersebut pada Bram “
Apa-apan kamu kesini,!” kata Bram ” Apa-apaan kamu bilang, Asal kamu tahu saja
Bram, Aku hamil!” kata cewek tersebut sambil menunjukkan surat dari dokter ”
Kenapa kamu bilang kesaya !” kata Bram ” Bram, kamu bapak dari anak yang aku
kandung!” kata cewek tersebut ” semudah itukah, kamu bilang aku bapak dari anak
yang kamu kandung, siapa tahu bukan aku tapi orang lain ” kata Bram Mendengar
jawaban itu Cewek tersebut langsung mendaratkan tamparan pada muka Bram ”
kurang ajar kamu Bram, kamu kira saya cewek Apaan, saya mau menyerahkan semua
untuk kamu karena kamu berjanji akan bertanggung jawab, aku cinta banget sama
kamu Bram !” kata cewek tersebut Sunguh memang sangat mengkuatirkan gaya pergaulan
anak muda sekarang, kalau sudah cinta, kalau sudah sayang apapun rela di
berikan, tidah harta atau benda, tetapi kehormatan pun rela di berikan, banyak
wanita yang terbuai oleh bujuk rayu gombal para pria dengan jerat cinta untuk
nafsu sesaat. Sudah berapa banyak korban yang hamil di luar ningkah, bayi mati
dibunuh orang tuanya karena tidak menghendai keberadaannya. Gara-gara terbuai
nafsu belaka. Diluar pagar tampak Hani dan satrio ingin mengamen di rumah makan
tersebut , tetapi mengurungkan niatnya karena di kasir tertulis PENGAMEN
GRATIS, Tetapi ketika lihat Bram, Satrio dan Hani mengintip dari jauh lalu
mendekat pingin tahu apa yang terjadi ” Bram! Pokoknya kamu harus bertanggung
jawab! Kalau tidak saya akan bilang pada orang tuamu ?” kata cewek tersebut ”
Awas kalau kamu. Berani bilang pada orang tua saya. , gini saja gimana kalau
kamu gugurkan saja kandunganmu, semua biaya saya yang nanggung!1” kata Bram ”
Tidak mau, kita sudah melalukan dosa, aku gak mau anak yang tidak berdosa, jadi
korban lagi , pokoknya kamu harus tanggung jawab ! kata cewek tersebut Bram
bangkit dari duduknya lalu dengan tangannya mencekik cewek tersebut, lalu
mengancamnya ” awas kalau kamu berani macam-macam, kalau sampai orang tuaku
tahu, saya bunuh atau saya suruh orang lain memperkosa kamu !!!” kata Bram
sambil mengancam dan mencekik leher cewek tersebut ” ahk, akh, hem lepalkan
Bram, lepas ...bisa mati Bram , ehhhhhhhh!!!! Berontak cewek tersebut Satrio
yang melihat tersebut tidak tinggal diam, dengan kepalan tanganya di hajarnya
Bram berkali kali. Bram meraih kursi lalu di pukulkannya kearah Satrio, dengan
cepat satrio menerjang Bram, hingga Bram jatuh tersunggur, orang-orang yang ada
disana saling berteriak, Beberapa kali bram dipukuli oleh Satrio hingga
mulutnya bedarah.Azizah yang tahu langsung berlari memisah mereka. ” Apa-apan
kalian !” kata Azizah, lalu di rangkulnya Bram yang mukanya penuh pukulan
berbekas dan mulutnya berdasar ” Satrio, ternyata penilaianku selama ini padamu
salah, ku kira kamu telah Insyaf, kamu sudah jadi baik, ternyata Preman
selamanya jadi preman, menyesal saya temenan sama kamu ” kata Azizah pada
satrio ” Azizah begini......................” kata satrio belum sempat
meanjutkan omongannya sudah di potong oleh Azizah ” sudah-sudah pokoknya aku
gak mau kenal kamu lagi, kamu jahat Sat, pergi, pergi dari sini !” usir Azizah
pada Satrio Satrio , Hani dan cewek yang datang pada Bram keluar dari warung
makan tersebut, di saat meninggalkan rumah makan Satrio melirik Azizah, hatinya
terhujam, hujam seakan tertempus pedang melihat Azizah sedang membersihkan luka
yang berada di muka Bram dengan rasa kasih sayangnya bersambung dulu .....
Informasi Kontak Email: Kantor: jakarta pasar kosambi Lokasi: jakarta Dki
Jakarta, Indonesia Berita Terbaru Deburan ombak pantai parang tritis seakan
memecah kesunyian hati satrio. Ombak datang bergulung-gulung berhempasan di
jurang jurang teping pantai , panas terik matahari tiada ia hiraukan , satrio
terus saja berjalan menyusuritepi pantai, sejenak ia berhenti lalu menuliskan sebuah
nama “ Wahyuni “ tetapi belum sempat tulisan itu selesai ditulisnya ombak
pantai menghapusnya kembali . Dipantai inilah satrio dan wahyuni mengikat
janji. Tetapi manusia hanya berencana Tuhan yang menentukan. Hidup mati, jodoh
rezeki semua yang mengatur Allah. Dua tahun satrio membina cinta dengan
wahyuni. Tetapi ketika hubungan itu sudah tahap serius.hubungan tersebut
kandas. Dan yang tidak bisa diterima kenyataannya adalah ketika hari
perningkahan sudah ditentukan undangan sudah disebarkan . tanpa alasan yang
jelas wahyuni memutuskannya. Dan membatalkan semuannya Hari beranjak sore
satriopun dengan motornya meninggalkan pantai parang tritis .sementara itu
dilain tempat tepatnya di jalan depok sleman jogyakarta seorang gadis manis.
Cantik dengan jilbab coklat tampak buru-buru berjalan menuju ruas jalan utama
tidak lama iya menunggu bus yang lewat menuju jalan jogya solo….lama iya
menunggu bus jurusan solo di halte kampus komputer di condong catur. Karena ia
tidak sabar ia mencoba untuk berjalan semampunya sambil menanti bus yang
lewat….sementara itu satrio yang meninggalkan parang tritis sampailah ke kota
jogyakara. Dalam mengendahari kendaraan bermotor satri terus membayangkan hari
hari indah bersama luka hatinya Kenangan yang tak pernah tergantikan. Tapi
mimpi tak selamanya jadi kenyataan, keinginan tak selamanya bisa terwujud, dan
khayalan tak selamanya sesuai harapan. harus satrio kubur sendiri dalam-dalam.
Saat itu satrio hanya bisa menangis dan larut dalam kesedihan. harus bangkit,
harus menerima dan siap menghadapi kenyataan terburuk sekalipun. Mungkin itu
adalah konsekwensinya orang bercinta. Kata kata itu terus menasehati satrio.
Tapi disaat lamunan-lamunan itu tanpa sadar satrio goyah dalam mengendahari
motornya dan tiba-tiba citttt…citttt brakkkkkkkkkkkk……suara rem motor satrio
hampir mau menabrak seorang cewek cantik berjilbab coklat yang melintas. Untung
satrio sekuat tenaga bisa menjaga keseimbangan motornya, hanya menabrak
pembatas jalan “woi ,kalau jalan tu, lihat- lihat, makanya jilbabnya itu di
buka biar denger kalau ada suara motor! Dasar cewek!!!” bentak satrio pada
cewek itu “ Maaf mas, sekali lagi maaf, mas gak terjadi apa-apakan?” kata cewek
berjilbab itu “ Maaf-maaf ! untung gak terjadi apa-apa kalau sampai jatuh,
Emang kamu mau menganti motor saya” kata satrio “ Sekali lagi saya minta maaf
mas !” permintaan maaf tulus ikhlas gadis berjilbab itu, sambil mengulurkan
tangan meminta maaf pada satrio. Tetapi satrio malah menepis tangan cewek itu
yang meminta maaf “ Sudah-sudah! Semua orang jadi lihatin kita, lain kali kalau
menyebrang lihat-lihat., masak kamu kalau ama nenek-nenek, kamukan masih muda,
pendengeran dan penglihatan masih normal “ ejek satrio Lalu satrio meninggalkan
cewek yang hampir di tabraknya. “ Ya Allah berilah kesabaran pada hambamu ini.
Dan selamatkan orang yang mau menabrak saya, Amin “ ucap cewek tersebut Belum
ada lima puluh meter satrio menghetikan motornya ia berguman dalam hatinya “
lho yang seharusnya marahkan cewek tadi, kenapa saya yang jadi marah-marah,
yang salahkan saya! Ah masa bodoh!!!” satrio melaju dengan motornya menerobos
macetnya jalanan jogyakarta menuju arah solo Setelah beberapa menit naik bus.
Gadis berjilbab itupun sampailah pada tempat yang di tuju yaitu rumah singgah
anak jalanan yang berada di jalan jogya-solo Tampak anak-anak jalanan sudah
menunggu di tempat tersebut “ asalamu allaikum semua “ sapa gadis berjilbab
yang baru datang “ waallaikum salam mbak azizah “ sapa mereka semua, rupanya
gadis berjilbab tersebut bernama azizah “ mbak azizah kok lama banget datangnya
, kamikan mau ngamen lagi “ protes cewek yang paling besar dan kelihatan
tomboi..denagn memakai topi di balik dan kaos biru serta celana jean yang
dipotong diatas dengkul kaki “ Hani ! , maaf tadi mbak hampir ketabrak di depan
sana “ kata azizah, rupanya cewek yang agak tomboi bernama Hani “ tapi mbak
azizah tidak apa-apakan? “ tanya Hani “ Gak kok Hani , ya udah Adik adik mari
kita lanjutkan belajar kita kemarin “ perintah azizah Itulah rutinitas
sehari-hari azizah bersama anak-anak jalanan. Dengan ketulusan, keikhlasan
serta kekeluargaan azizah mengajari mereka membaca, menulis, serta baca tulis
Al Quran, mengaji serta sholat. Kegiatan ini sudah dilaksanakan sekitar satu
bulan. Dan anak-anak jalanan sedikit demi sedikit sudah lancar membaca menulis.
Serta latihan Iqro. Baca tulis Al Quran. Dan azizah pun sudah terbiasa dengan
sifat-sifat anak jalanan Sementara itu ditempat lain satrio bersama-sama
temannya sedang latihan untuk mengelar pentas kesenian bersama Musisi anak
terminal atau MUAT klaten “ satrio yang konsentrasi dong, fokus jangan
malu-maluin masak Cuma baca pidato aja gak bisa” kata yono pengamen yang
tubuhnya penuh tato “ Sip ! tapi maaf hari ini saya tidak ada mood, kalian
latihan aja terus, saya ke tempat anak-anak ya “ kata satrio “ sat-sat! kapan
sih kamu serius , ya udah kamu kesana dulu udah beberapa minggu kamu gak kesana
Akhirnya satripun meluncur denagn motornya membus keramain dan kepadatan
jalanan berapa jam kemudian dia samapai dirumah singgah anak jalanan yang berada
di jalan jogya solo. Mendengar suara motor anak-anak berlarian “ mas satrio
datang-mas satrio datang” kata mereka mereka langsung menyonsong kedatangan
satrio, satrio lansung mengendong Desy “ gimana desy kabarmu , baik-baik ajakan
“ Tanya satrio “ iya baik , mas satrio kok jarang kesini udah sebulan, gak
saying sama kita-kita ya? “ kata Desy “ mas banyak urusan, maaf jarang kesini,
lihat kalian, mana mbak Hani?” Tanya satrio “ Mbak Hani ? mas satrio datang !”
panggil Desy Hani yang berada dalam rumah sedang ngobrol bersama azizah keluar
menemui satrio " Mbak Azizah " panggil Hani pada Azizah lalu Hani
menuju Azizah " Mbak Azizah kenalin mas Satrio ! ini kakak kami" kata
Hani pada Azizah Azizahpun mengulurkan tanggannya pada Satrio " Azizah
" kata Azizah " kamu lagi-kamu lagi, ngapain kamu ada sini !!"
bentak Satrio pada Azizah " maaf mas sekali lagi saya minta maaf suah satu
bulan ini saya mengajarin adik-adik ini di sini !" kata Azizah "
sekali saya lagi bilang kekamu, jangan pernah datang kesini lagi " kata
Satrio "Memang ada yang salah ya mas ?, maksud saya kan baik ingin
mengajari mereka !!!" jelas Azizah " jelas kamu salah! orang-orang
seperti kamu udah biasa janji-janji pada kami , katanya mau memperjuangkan
nasib anak jalanan, ujung-ujungnya cuma cari nama untuk pribadi, partai , Lsm
aja !" marah Satrio " Tapi mas....!!!" protes Azizah belum
sempat berkata apa-apa Satrio sudah memotongnya " tapi-tapi apa? bukan
kamu saja , mau LSM, mau partai mau siapa aja , cuma janji-janji saja, sudah
pergi ! pergi dari sini !!!!!" bentak Satrio " Hani dan kalian semua
, ngapain kalian belajar segala , memang dengan belajar kalian bisa makan,
Memang dengan belajar kalian dapat uang, di suruh kerja malah main-main !"
bentak Satrio " mbak Azizah sabar ya ! maafin mas Satrio , sekarang mbak
Azizah pulang dulu , kapan-kapan kesini lagi! kata Hani pada Azizah Azizah pun
meninggalkan mereka , dipanggilnya tukang becak " pak ke condong catur
ya" kata Azizah pada tukang becak " baik non " jawab tukang
becak. lalu mengantarkan ketempat yang di minta Azizah. Sementara di dalam
rumah yang cukup megah , di garasi depan terdapat beberapa buah mobil, di
ruangan tamu orang tua Azizah sedang berada, ibu Azizah bekerja di depan
laptopnya sementara bapak Azizah membaca koran sambil minum teh hangat "
Ma coba baca ini berita koran ! gimana bisa maju pendidikan dinegara kita kalau
mau masuk sma saja biayanya tinggi banget, belum lagi di
universitas-universitas " kata bapak Azizah " iya pak! mama juga
prihatin melihat kondisi seperti ini. yang terpenting mutu dan kualitas
Pendidikan harus di jaga dan ditingkatkan, agar semua komponen bangsa bisa
nengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan semurah-murahnya" jawab ibu
Azizah " asalamu allaikum " suara Azizah dari luar rumah, setelah
masuk Azizah langsung memeluk ibunya yang bekerja pada laptopnya" "
ma sebel, sebel, bt , hari ini, bertemu dengan orang aneh, pokoknya gak enakin
hati orang itu" rengek Azizah pada mamanya " ngapain sih nak,
berantem lagi ama cowokmu" kata ibunya Azizah " ngak ma....!,
pokoknya ada cowok yang nyebelin, mukanya jelek, tampangnya sanggar, rambutnya
gondrong, mukanya jelek, patapan matanya liar, pakai tato, pakai anting-anting,
gak pernah senyum, pokoknya nyebelin itu orang !!!!" jeles Azizah pada
ibunya dengan nada emosi " waduh-waduh anak bapak! memangnya selama ini
papamu ini mengajarkan berteman pilih kasih ya, jangan lihat tampangnya tapi
lihat hatinya Azizah " nasehat bapaknya " bukan gitu pa ? habis dia
gak punya hati ! " kata Azizah " lho kok begitu sih nak ? ya udah
cerita sama mama ?" pinta ibu Azizah akhirnya Azizah berceita pada ibunya
tentang keinginannya memberi pendidikan pada anak-anak jalanan, tentang Satrio
yang menghalang-halangi niat tulus ikhlasnya " oh begitu , nah mama
sebagai orang tua mendukung apa yang kamu lakukan, jangan pantang menyerah,
maju terus, berbuat sedikit untuk orang banyak lebih mulia dari pada tidak
berbuat sama sekali !" pesan ibu Azizah pada Azizah yang mendukung
keinginan mulia Azizah
Siang itu Satrio
datang keterminal tanpa mengunakan motor balapnya , ia naik bus keterminal
giwangan jogyakarta, Satrio duduk paling belakang , pengamen silih berganti
naik ke bus yang ditumpangi Satrio, tepat di pertigaan maguwo , dua gadis yaitu
Azizah dan temannya naik kedalam bus yang di tumpangi Satrio,
lalu duduk di kursi kosong. tak berapa lama di bawah jembatan terminal janti
jogyakarta 3 orang pengamen masuk denagn membawa alat ngamenya , dua orang yang
memainkan alat musik dan satu orang lainnya sebagai penyanyi setelah beberapa
buah lagu di dendangkan. seorang pengamen yang bertubuh penuh tato, gondrong
yang selesai bernyanyi meminta uang kepada para penumpang. dengan tangannya ia
meminta kepada penumpang, beberapa orang di paksanya , yang cowek di
colak-colek, akhirnya dengan terpaksa mereka memberi uang kepada mereka para
pengamen " permisi mbak! " kata pengamen tersebut pada Azizah dan
temanya, dengan terpaksa Azizah memberi uang seribu, karena cara mengamen dan
meminta uang pada penumpang tidak sopan Azizah malas memberinya, uang seribu di
ulurkan pada mereka " masak cuma seribu! " kata pengamen itu sambil
mencolek teman yang duduk di sebelah Azizah " gak ada mas ! " jawab
Azizah " ya udah kalau begitu hp ini saja !!!!!!!!" sambil merampas
hp yang di pegang Azizah, pengamen tersebut langsung lari turun dari pintu
belakang, sementara dua temannya meloncat dari pintu depan " tolong
...tolong.....!!!!!!!" teriak Azizah Satrio yang sudah tahu gerak gerik
pengamen tersebut langsung meloncat dari bus yang bejalan pelan karena Azizah
berteriak, Satrio tanpa basa-basi langsung menghajar ketiga pengamen tersebut,
seluruh penumpang dalam bus berdiri dan melihat keluar apa yang terjadi "
pak berhenti dulu !!" pinta Azizah bus pun berhenti , di jalan Satrio terus
menghajar mereka. tetapi dari belakang seorang pengamen mau memukulkan gitar
kearah kepala Satrio, dari jendela bus Azizah berteriak " Satrio awas
belakang !!!!!!!!" teiak Azizah dengan secepat kilat Satrio mampu
menghidar, tak beberapa lama orang-orang dalam bus ikut membantu Satrio,
beberapa saat kemudian ketiga pengamen tersebut berhasil di lumpuhkan "
maaf kepada penumpang semua, gara-gara ulah oknum pengamen perjalanan
bapak-bapak, ibu-ibu terganggu " kata Satrio " terima kasih ya mas !
"kata kondektur " sekarang kalian bertiga minta maaf kepada kedua
kedua cewek itu, gara-gara ulah kalian nama pengamen tercemar , udah cepat
minta maaf , mau saya tonjok lagi !!!!" bentak Satrio sambil mengepalkan
tinjunya akhirnya ketiga pengamen tersebut minta maaf kepada Azizah dan
penumpang lainnya, setelah semua selesai bus pun melanjutkan perjalanan menuju
terminal giwangan jogyakarta " maaf ya mbak atas perbuatan teman teman
pengamen tadi !" uluran tangan Satrio pada Azizah sambil menyerahkan hp
yang di rampas oleh pengamen tadi " tidak apa-apa mas. Terima kasih banget
atas pertolongan mas nya !" Azizah menyambut uluran tangan satrio Satrio
kembali duduk di tempat duduknya semula " Mia tahu gak, kamu orang yang
aku ceritakan kemarin kekamu, yang aku bilang gak punya hati, yang tampangnya
sangat, mukanya gak enak di pandang, gak pernah senyum ? " tanya Azizah
pada Mia temanya " iya, iya aku ingat kamu pernah ceita kemarin , emangnya
siapa?" tanya balik Mia " ya itu dia orangnya , namanya Satrio
!" jawab Azizah sambil keduanya melirik kepada Satrio yang duduk di
belakang " hahahhahha, dia !!!!!. siapa bilang di tampangnya preman, gak
punya hati, dia kalau di lihat-lihat ganteng, manis senyumnya, baik, dan jagoan
!" jawab Mia sambil teruk melirik pada satrio " baik, jagoan, ganteng
dari hongkong !!!!!. udah -udah kita siap-siap turun ! jawab ketus Azizah pada
Mia yang memuji satrio akhirnya azizah dan Mia temannya durun dari bus yang di
tumpanginya di permpatan giwangan kearah wonosari Satrio yang duduk di belakang
ikut berdiri tidak jauh dari tempat tersebut Satrio turun dan membuntuti dari
arah belakang Azizah dan Mia melangkah tepat pada arah rumah singgah anak jalan
yang terletak di jalan wonosari Azizah memberhentikan langkahnya " Asalamu
allaikum Hani " Sapa salam Azizah pada Hani yang sudah menunggunya "
Waalaikum salam, mbak Azizah " jawab Hani " Hani, kenalin ini teman
mbak Azizah namanya Mia ! Azizah memperkenalkan Mia pada Hani "Gimana
anak-anak yang di jalan jogya -solo Han?" tanya Azizah pada Hani "
mereka baik-baik , mereka rindu semua pada mbak Azizah, mereka pingin banget
belajar lagi" jelas Hani pada Azizah " iya mbak juga kangen pada
mereka terutama pada Desi!, tapi gimana lagi itu Satrio, tapi mbak janji demi
kalian , saya terus maju walau di halang-halangi Satrio, mbak tulus ikhlas
mengajari kalian , kalian mendukung mbak Azizah kan ?" kata Azizah dengan
semangat " mendukung banget mbak, kapan-kapn saya bujuk mas Satrio, Hani
janji mbak" kata Hani " Hani apa kamu yakin bisa meluluhkan hati
Satrio, Emang selama ini Satrio punya hati, udah gondrong, gak pernah senyum,
jengkelin lagi!!!!" kata Azizah geram Satrio yang mendengar jelas
percakapan mereka, mengepalkan tangannya, tapi tak lama mengacak-acak rambut
gondrongnya, lalu bibirnya tersenyum sendiri, Rupanya dia menyadari dirinya
selama ini , bener apa yang dikatakan azizah. " Hani yakin kok mbak! mas
Satrio bisa luluh, dia sebenarnya baik!, gak tahu tu kenapa orang itu ! pusing
mbak nguus mas satrio" kata Hani " iya sih dia kadang baik, gak jelas
tu orang ! kata Azizah Satrio mengelus dada perasaannya senang,,,lalu ia pergi
dari tempat itu " Hani, Mia, yuk kita keruangan belakang anak-anak udah
menunggu dari tadi untuk belajar " ajak Azizah " ayuk mbak" kata
Hani. dan merekapun bergegas melakukan aktifitasnya siang itu Azizah dan Mia
mengajari anak-anak jalanan yang berada di jalan wonosari-jogyakarta, belajar
membaca dan menulis , hari demi hari dilalui untuk mengajari mereka berbagai
macam pelajaran seminggu kemudian ...................................................................................................................
Siang itu Satrio mampir di rumah singgah anak jalanan di jalan solo-jogyakarta
" Desy kenapa kamu tidak makan, oleh-oleh yang dibawa mas Satrio !"
bujuk Hani pada Desy gadis kecil itu " Desy cepat makan dong , mas kan
jauh-jauh datang untuk melihat kalian disini, mas sayang kalian ! " bujuk
satrio pada Desy yang murung. " Gak mau, mas Satrio jahat" rengek
Desy " lho kok jahat , Emang kenapa mas Satrio kok Desy bilang
jahat?" tanya Satrio " Mas Satrio jahat sama mbak Azizah, saya mau
belajar sama mbak Azizah mas Satrio melarang . mas Satrio jahat, jahat!!!!!! ”
kata Desy " Sini-sini, siapa bilang mas Satrio gak boleh kamu belajar,
boleh kok kamu, mbak Hani dan lainnya, belajar ! ya udah makan dulu ya?"
bujuk Satrio " Benar mas Satrio , gak bohong kan?" tanya Desy "
Iya, Iya , memang kalau kamu belajar mau jadi apa? " tanya satrio pada
Desy yang sudah mau makan setelah di bujuk satrio " jadi dokter "
jawab Desy polos, dengan keluguannya " Memang mbak Azizah bilang begitu,
kalau belajar bisa jadi dokter?" tanya Satrio "iya , saya mau jadi
dokter, Mas Anto mau jadi polisi, mbak Nanung mau jadi guru, mbak Hani mau jadi
apa ya?..oh jadi polwan !" jawab Desy dengan lucunya lalu setelah Desy mau
makan dan tampak ceria lagi Satrio meninggalkan dan menuju Ke Hani yang
termenung " Bu Polwan, kok gak makan!" ledek Satrio sambil hormat
pada Hani " kan mas Satrio meledek! jangan begitu mas, walau kami
tinggalnya di kolong-kolong jembatan, di rumah singgah di panti asuhan, makan,
pakai baju seadanya tapi pendidikan perlu mas, buat kami! jelas Hani "
Siap bu polwan, Hani siapa yang meledek kamu, mas setuju kok sama kalian , kamu
boleh belajar lagi ! kata Satrio " Bener mas !" sahut Hani langsung
memeluk satrio " Siap bu polwan!!! " ledek Satrio lagi dengan sikap
hormat "Mas Satrio, Hani perhatiin dari kemarin kok ada yang berubah,
sekarang kok suka senyum, lagi jatuh cinta ya ? tanya Hani " jatuh cinta,
jatuh cinta Anak kecil tahu apa tentang cinta ! udah-udah dimana alamat
Azizah?" tanya Satrio pada Hanil